Pajanan bahan kimia pada pekerja di lingkungan kerja sangat bervariasi:
- dari hari ke hari
- dari satu pekerja ke pekerja lain
- dari satu kelompok pekerja ke kelompok pekerja lain.
- laju pembentukan kontaminan
- tingkat ventilasi
- aktivitas yang dilakukan oleh pekerja.
Satu pendekatan yang dilakukan untuk menangani masalah variabilitas dalam pajanan pekerja adalah dengan mengelompokkan pekerja ke dalam similarly exposure groups (SEGs), yang dapat dilakukan dengan:
- Pendekatan kualitatif
- Pendekatan kuantitatif
Pendekatan kualitatif
Pengelompokkan pekerja ke dalam SEGs dilakukan dengan mengamati kemiripan tugas, lingkungan kerja, dan kontaminan. Pendekatan ini secara luas digunakan dalam praktik pemantauan pajanan dan epidemiologi kedokteran okupasi.Pendekatan kuantitatif
Dengan pendekatan kualitatif ada risiko bahwa pajanan dalam SEG tidak cukup homogen. Karena itu diperlukan pendekatan lain, yaitu pendekatan kuantitatif. Pada pendekatan kuantitatif pengelompokkan pekerja ke dalam SEGs dilakukan dengan melakukan pengukuran sampel lingkungan terlebih dahulu, kemudian data yang ada digunakan untuk menilai variabilitas pajanan, barulah kemudian pekerja dikelompokkan ke dalam SEGs.
Secara keseluruhan, variabilitas dalam pajanan dapat dibagi menjadi:
- variabilitas dalam-pekerja (with-in worker variability)
- variabilitas antar-pekerja (between-worker variability)
Variabilitas dalam-pekerja timbul akibat perubahan dalam pajanan pada seorang pekerja dari satu hari ke hari berikutnya dan memerlukan beberapa kali pengukuran lintas waktu untuk pekerja yang sama.
Variabilitas antar-pekerja timbul akibat perbedaan dalam tugas dan pola aktivitas dari pekerja-pekerja yang berbeda. Dalam satu SEG, dapat dianggap cukup homogen jika pajanan rata-rata dari 95% pekerja tidak berbeda lebih dari satu faktor dari dua, yaitu rasio persentil ke-97,5 terhadap persentil ke-2,5 kurang dari dua.
Meskipun pendekatan kuantitatif memiliki risiko lebih kecil untuk salah mengklasifikasikan pekerja ke dalam SEGs, akan tetapi memerlukan pengukuran pada lebih banyak pekerja dan pengukuran berulang pada masing-masing pekerja. Hal ini tentu saja akan meningkatkan biaya yang harus dikeluarkan oleh pemberi kerja. Untuk itu dapat disiasati dengan melakukan penggabungan kedua pendekatan, dimana awalnya dilakukan dulu pendekatan kualitatif baru kemudian dilakukan pendekatan kuantitatif. Hal ini telah diuraikan dan dapat dibaca di sini.
Variabilitas hasil pemeriksaan lingkungan kerja dapat dinilai dari statistik simpang baku geometris. Berdasarkan nilai dari simpang baku geometris yang dihitung, selanjutnya dapat dibuat pengelompokkan variabilitas pajanan seperti terlihat pada tabel di bawah ini.
Komentar
Posting Komentar